ANAK BANDEL


ANAK BANDEL…..

Pak Kuncung : "Edi.. Tolong bapak dibelike minuman dingin di warung... 

Edi : "coca-cola apo seprit,pak?"

Pak Kuncung : "Coca-cola bae.."

Edi : "Yang kalengan apo botolan ?"

Pak Kuncung : "Botolan.."

Edi : "Yang botol besak apo yang kecik ?"

Pak Kuncung : "Ooo kampang nian !! Sudah belike banyu bae!!"

Edi : "Aqua apo banyu biaso ?"

Pak Kuncung : "AQUA, woiiii!!!!"

Edi : "Panas apo yang dingin?"

Pak Kuncung:" SAPU MANO SAPU, KUGEBUKI NIAN KE PALAK KAU KAGEK..??!!!"

Edi : "Sapu lidik apo sapu ijuk??"

Pak Kuncung : "Aiiiiidahhh... Binatang nian kau ini ye!!"

Edi : "Kambing apo Kebo?"

Pak Kuncung : "KAMBINGGGG, Gookk!!!"

Edi : "Kambing Berok apo Bandot??"

Pak Kuncung : "Setan kau ni ye!!!!"

Edi : "Pocong apo Gendruwo?"

Pak Kuncung: "terserahlah, sano pegilah jauh-jauh bae lah!!"

Edi: "Sekarang apo besok?"

Pak Kuncung: "Sekarang oiii, lolo!!"

Edi: "Bapak melok apo idak??"

Pak Kuncung : "Asli.. Lamo2 kubunuh nian budak ini !!"

Edi : "Ditujah pakek piso apo ditembak pakek pistol??"

Pak Kuncung :"Ku tembak !!!"

Edi : "kepalaknyo apo perutnyo??"

*Pak Kuncung sekarat kejang2 langsung strok stadium tujuh belas,

KISAH ANAK PENJUAL KORAN

KISAH ANAK PENJUAL KORAN 
By : Abu Nabigh

 Seperti biasa kalau acara libur kantor aku harus mengantar istri ke pasar untuk membeli sayuran. Libur kali ini enak, tanggal merah jatuh pada hari jum’at jadi libur tidak masuk kerja bisa 3 hari. Sampai di dekat pasar aku lihat parkiran penuh, istriku turun dari kendaraan dan aku bilang “ bunda, aku tunggu di masjid saja ya, di sana lebih enak dan parkirannya luas. Istriku sambil tersenyum mengatakan “iya tidak masalah” Sampai di halaman masjid benar kulihat halamannya yang luas dan banyak tempat kosong. Setelah ku parkirkan kendaraanku dengan baik aku menuju kearah masjid. Kulihat di jam tanganku menunjukkan waktu pukul 07.25, sepertinya bisa ini aku melakukan sholat dhuha. 


Germercik air wudlu membasahi tangan dan kaki, segera kulangkahkan kaki menuju masjid, tetapi ketika aku hendak membuka pintu masjid, semuanya pintu masjid terkunci. Aduh ada apa ini, sepertinya pengurus masjid belum membuka pintu masjid; Sholat dhuha tidak jadi ku lakukan, karena aku tidak bisa masuk ke dalam masjid, langkah kaki ku menuju depan masjid kembali ke parkiran. 

Saat di depan masjid aku melihat di bawah pohon ada seorang anak di hadapan tumpukan Koran sedang duduk. Pikirku beli Koran sajalah bisa di baca sambil menunggu istriku. Akhirnya aku membeli satu Koran dan mulai kubuka halaman demi halaman, siapa tahu ada berita yang menarik. Tapi pikiranku tidak bisa konsentrasi membaca Koran karena lebih terfokus pada anak si penjual Koran. “ dik, sudah lama jualan Koran?” Tanya ku kepada si anak penjual Koran itu. “ tidak juga om, ini mumpung liburan om, jadi ikut bantu-bantu jualan Koran”. Karena ada jawaban dari si anak penjual Koran aku ingin ngobrol lebih lama, aku pikir si anak ini juga sedang istirahat karena raut muka capek dan keringat mengalir di pipinya masih ada. “jadi adik sekolah juga?” Tanya ku. “iya om, kami sekolah kelas 5 SD”. “jualan Koran seperti ini bagaimana caranya?”. Si anak itu menjawab sambil meletakan Koran yg tadinya di pangkuannya “ini om, kami mengambil ke distributor, dan nanti setelah semua Koran yang terjual kami baru setor ke distributor.” Aku semakin pengen tahu cerita anak ini. “ lha terus kamu modalnya berapa, berapa kamu untung seperti ini?”. Anak itu dengan polos menjawab “ kami tidak pakai modal, hanya mengambil Koran saja, tiap satu Koran yang terjual kami mengambil untung Rp 400,- saja, kalaupun tidak habis terjual tinggal diserahkan kembali kepada distributor”. 

Dalam hati ku berpikir, sedikit sekali untungnya Rp 400,-, kadang malah uang logam Rp 100,- atau Rp 200,- yang terjatuh di rumah saja kadang tidak dihiraukan, namun anak ini mengumpulkannya dan mencari uang yan terhitung ratusan, subhanallah. “dalam sehari bisa menjual berapa eksemplar Koran?’ si anak kecil itu menjelaskan “paling banyak terjual 60 eksemplar, tapi bisanya habis 40an om”. 

Dalam hati aku menghitung paling banyak dapat uang Rp 24.000,- dan tiap hari minimal Rp.16.000,-. Kembali aku bertanya : “untuk apa uang itu dik?” si anak itu sambil menyeka keringatnya mengatakan “ uang itu untuk saya tabung, dan buat di tabung beli kebutuhan sekolah”. “anak yang temenmu memang seperti ini?” “tidak semua seperti kami om, kami lebih baik bangun pagi, jualan Koran, dan itupun paling sampai jam 10 an kami selesai jualan, jadi masih ada waktu untuk bermain”. Si anak itu menambahi “kami ingin lebih om, makanya kami harus kerja lebih juga, dan cara seperti ini yang kami bisa.

Tiba-tiba ada seorang pengemudi motor berhenti dan memanggil anak itu, anak itu berlari sambil menyarahkan Koran, dan mengambil uang dari si pembeli, Si Anak mencari uang dalam kantong tasnya untuk mengambil kembalian si pembeli; Di saat itulah aku teringan kata-kata anak itu yang kepingin lebih makan dia berusaha keras. 

Memang ada kata bijak yang berkata aku ingin lebih makanya “ saat orang tidur, aku bangun, saat orang bangun, aku sudah berdiri, dan saat orang berdiri aku sudah jalan, saat orang jalan aku sudah berlari, saat orang berlari aku harus sudah terbang”. 

Jika ingin lebih kita harus lebih juga usahanya di banding orang lain

Ku lihat dari jauh, istriku sudah menuju tempat parker maka segera aku menghampirinya dan memasukan belanjaan kedalam mobilku. Sungguh hari ini aku harus belajar kepada si anak penjual Koran,

BEO yang PINTAR


BEO yang PINTAR

Seorang pria mempunyai seekor burung beo yang pandai.. Suatu hari ia melatih beo itu berbicara.
Ketika seorang pedagang bakso lewat, sambil bersembunyi di balik pohon ia membisiki burung beonya, "Beo, ayo teriak: "Tukang bakso, Bego lu!"
Si beo dengan lancarnya menirukan ucapan itu, "Tukang bakso, Bego lu!"

Si tukang bakso bingung karena tak melihat seorang pun di situ. Lalu lewat lagi seorang tukang becak. 
Kembali pemilik beo membisiki beonya "Ayo Beo, teriak, tukang becak, bego lu!"
Si Beo mengikuti perintah majikannya, beo itu berteriak lagi, "Tukang becak, bego lu!"
Lalu lewat seorang pria Berbadan Besar, penuh Tattoo dan Menyeramkan.., di pinggangnya terselip clurit besar, nampaknya sih Preman pasar!.
Si pemilik Beo membisiki beonya lagi, 
"Ayo beo, teriak, eh Preman, Bego lu!!"
Si Beo menoleh ke arah majikannya dan berkata, "Lu aja deh yg ngomong..”

KELALAIAN TERDAKWA Bukan merupakan Unsur ”KESENGAJAAN” dan ”MELAWAN HUKUM”


KELALAIAN TERDAKWA Bukan merupakan Unsur ”KESENGAJAAN” dan ”MELAWAN HUKUM”

Kasus Posisi :
     Terdakwa MF memiliki sawah yang berdekatan dengan saksi korban SM yang dipisahkan oleh pematang sawah.pada suatu hari Terdakwa MF menyemprot rumput dengan racun rumput di pematang sawah miliknya yang berdekatan sawah Korban SM. Pada saat melakukan penyemprotan saat itu angin bertiup kencang, sehingga mengenai tanaman padi yang ditanam oleh Saksi korban SM.
Akibatnya tanaman padi saksi korban SM mengalami kerusakan, dimana dari 10 hektar sebanyak 3 petak sebagian tanaman padi rusak sedangkan yang 1 petak tanaman padi mati keseluruhan dan akibatnya saksi Korban mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta rupiah;

SIKSA NERAKA BERBEDA-BEDA


SIKSA NERAKA BERBEDA-BEDA 

Versi Perampok ;.
Konon Ternyata neraka itu dibagi-bagi sesuai dgn asal setiap oramg, tapi siapapun boleh memilih ke neraka mana aja. Karena si perampok indonesia ini nge fans sama celebrities Amerika, akhirnya dia memilih masuk kepintu neraka Amerika. Pintu dibuka, ternyata tak banyak orang yang antri. Perampok : "Kalian diapain di sini?" dia bertanya pada salah 1 yg antri. "Pertama kita didudukkan diatas kursi listrik selama 1 jam, lalu didudukkan lagi diatas kursi paku selama 1 jam, terakhir disiram dengan bensin dan disulut api sambil menunggu setan Amerika datang yang akan mencabik kita sepanjang sisa hari" Karena kedengarannya tak menyenangkan, si perampok tadi pindah kepintu neraka negara lain. Mulai dr Rusia, Inggris, Japan dan Negara-negara lain. Tapi, perlakuan disana sama semua seperti di neraka Amerika. Akhirnya dia memutuskan untuk ke neraka orang INDONESIA, siapa tahu perlakuannya lebih menyenangkan. Pintu dibuka, dia kaget. Banyak sekali orang yang antri disini, bahkan orang-orang dari negara lain ikut berdesak-desakkan. "Kalian diapain di sini?" dia bertanya kepada salah 1 orang Indonesia yang ikut antri. "Begini mas , Pertama kita didudukkan diatas kursi listrik selama 1 jam, lalu didudukkan lagi diatas kursi paku selama 1 jam, terakhir disiram dengan bensin+disulut api sambil menunggu setan Indonesia datang yang akan mencabik kita sepanjang sisa hari" "Lho ! Itu kan sama persis dengan neraka yg lain? !" si perampok 'ga habis pikir. "Tapi, kenapa orang yang antri lebih banyak ketimbang di neraka tetangga sebelah ?" "Mas, disini service-nya amat buruk : kursi listriknya nggak nyala krn LISTRIK SERING MATI, kursi pakunya ga ada - tinggal pakunya aja krn KURSINYA JADI REBUTAN & BENSINnya juga 'ga ada tuh ....HARGANYA MELAMBUNG tinggi, panitia 'ga sanggup" "kata orang tadi. & yg paling enak, SETANnya CUMAN TANDA TANGAN ABSEN DOANG, langsung pulang.Perampok : ah , gua pilih yg lokal saja deh , I love my country ...

CARA MEMBUAT SURAT KUASA

SURAT KUASA Oleh : Wasis Priyanto Ditulis saat tugas Di Pengadilan Negeri Ungaran KabSemarang Penggunaan surat kuasa saat in...