SEKILAS
TENTANG SURAT KETERANGAN SAHNYA HASIL
HUTAN (SKSHH)
Oleh : Wasis Priyanto
Ditulis saat Bertugas di PN Muara
Bulian, Jambi
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan tidak menjelaskan
tentang Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan(SKSHH), namun
hal tersebut diatur dalam Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor : P.55/MENHUT-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Yang Berasal Dari Hutan Negara pada
pasal 1 angka 49. Dalam pasal 1 angka 49 tersebut yang dimaskud
dengan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan adalah dokumen-dokumen yang merupakan bukti legalitas hasil hutan pada
setiap segmen kegiatan dalam penatausahaan hasil hutan;
Dalam pasal 13 ayat (1) Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.55/MENHUT-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari
Hutan Negara disebutkan bahwa Dokumen Legalitas yang digunakan dalam
pengangkutan Hasil hutan terdiri dari :
a.
Surat
Keterangan Sah Kayu Bulat (SKSKB);
c.
Faktur Angkutan Hasil
Hutan Bukan Kayu (FA-HHBK);
d.
Faktur Angkutan Kayu
Olahan (FA-KO);
Pasal
4 ayat (1) Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.33/Menhut-II/2007 tentang perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor 51/Menhut-II/2006 tentang Penggunaan Surat Keterangan Asal Usul
(SKAU) untuk pengangkutan hasil hutan kayu yang berasal dari hutan hak,
disebutkan bahwa SKAU sebagai dokumen legalitas digunakan untuk pengangkutan
kayu bulat rakyat dan kayu olahan rakyat yang
diangkut langsung dari hutan hak atau lahan masyarakat;
Jenis
kayu bulat rakyat atau kayu olahan rakyat yang pengangkutannya menggunakan
dokumen SKAU jenisnya ditentukan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.33/Menhut-II/2007, sedangkan pengangkutan lanjut kayu bulat rakyat/kayu
olehan rakyat menggunakan nota yang diterbitkan oleh pemilik kayu dengan mencantumkan
nomor SKAU asal;
Pasal
5 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.33/Menhut-II/2007 disebutkan SKAU
diterbitkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Pejabat setara/Pejabat Lain di Desa
tersebut dimana hasil hutan kayu tersebut akan diangkut, sedangkan Pejabat
Penerbit SKAU ditetapkan oleh Bupati/Walikota berdasarkan usulan Kepala Dinas
Kabupaten/Kota;
Pengangkutan kayu rakyat di luar
jenis-jenis yang menggunakan SKAU dan Nota menggunakan Dokumen Pengangkutan
kayu SKSKB cap ‘KR” . Dokumen SSKB cap KR itu digunakan Untuk pengangkutan kayu
dalam bentuk kayu bulat, Namun apabila kayu tersebut sudah berubah bentuk
menjadi kayu olahan maka pengangkutan kayu rakyat dalam bentuk olahan
masyarakat (pengolahan secara tradisional), menggunakan SKSKB cap ” KR ” dengan
dilampiri BAP perubahan bentuk dari kayu bulat menjadi kayu olahan yang dibuat
oleh pemilik kayu dengan diketahui P2SKSKB.
Lampiran : Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.33/Menhut-II/2007
Tanggal : 24 Agustus 2007
DAFTAR JENIS-JENIS KAYU BULAT
RAKYAT ATAU KAYU OLAHAN RAKYAT
YANG PENGANGKUTANNYA MENGGUNAKAN
SURAT KETERANGAN ASAL USUL (SKAU)
No.
|
Nama Perdagangan
|
Nama Botani
|
Keterangan
|
1
|
Akasia
|
Acasia sp
|
Kelompok
akasia
|
2
|
Asam
Kandis
|
Celebium dulce
|
|
3
|
Bayur
|
Pterospermum javanicum
|
Hanya
berlaku untuk Provinsi Sumatera Barat
|
4
|
Durian
|
Durio zibethinus
|
|
5
|
Ingul/Suren
|
Toona sureni
|
|
6
|
Jabon/Samama
|
Anthocephalus sp
|
|
7
|
Jati
|
Tectona grandis
|
Tidak
berlaku untuk Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY,
Sulawesi Tenggara, NTT dan NTB
|
8
|
Jati
Putih
|
Gmelina arborea
|
|
9
|
Karet
|
Hevea braziliensis
|
|
10
|
Ketapang
|
Terminalia catappa
|
|
11
|
Kulit
Manis
|
Cinamomum sp
|
|
12
|
Mahoni
|
Swietenia sp
|
Tidak
berlaku untuk Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, NTT
dan NTB
|
13
|
Makadamia
|
Makadamia ternifolia
|
|
14
|
Medang
|
Litsea sp
|
Hanya
berlaku untuk Provinsi Sumatera Barat
|
15
|
Mindi
|
Azadirachta indika
|
|
16
|
Kemiri
|
Aleurites mollucana sp
|
Hanya
berlaku untuk Provinsi Sumatera Utara
|
17
|
Petai
|
Parkia javanica
|
|
18
|
Puspa
|
Schima sp
|
|
19
|
Sengon
|
Paraserianthes falcataria
|
|
20
|
Sungkai
|
Peronema canescens
|
|
21
|
Terap/Tarok
|
Arthocarpus elasticus
|
Hanya
berlaku untuk Provinsi Sumatera Barat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar